STOP DEBAT LOGICAL FALLACY!!!



أَنَا زَعِيمٌ بِبَيْتٍ فِي رَبَضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَإِنْ كَانَ مُحِقًّا، وَبِبَيْتٍ فِي وَسَطِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْكَذِبَ وَإِنْ كَانَ مَازِحًا وَبِبَيْتٍ فِي أَعْلَى الْجَنَّةِ لِمَنْ حَسَّنَ خُلُقَهُ
Aku menjamin rumah di surga bawah, bagi orang yang meninggalkan perdebatan sekalipun ia benar; dan rumah di tengah surga bagi orang yang meninggalkan berdusta, sekalipun untuk bercanda; serta rumah di surga atas bagi orang yang bagus akhlaknya (HR. Abu Dawud, dihasankan oleh Imam Al Albani).
Banyak umat Islam yang khawatir berdebat karena hadist ini. Mereka lebih baik menghindarinya daripada bikin ribut. Pada akhirnya mereka terjebak dalam kegalauan yang tidak terkira karena pikiran mereka sendiri.
Yahh.. agama orang tua saya sudah cukup mumpuni untuk saya beragama, mungkin begitu. Pemikiran tersebut menurut saya Tidak salah. Namun, Jika ingin mendapatkan kebenaran hakiki, maka kebenaran tersebut harus diuji, bukan ditelan mentah-mentah.
Disinilah peran Allah SWT, Al-Ilmu menyadarkan hambanya dengan kemampuan yang dimiliki.
Ada suatu pemeo bahwa agama membuat orang tambah pintar. Itu Benar, jika diterapkan secara logis dan berpengetahuan.
Salah satu alat untuk mengukur dan mengetes kebenaran adalah diskusi dan debat. Meng epistemologi kan sesuatu melalui pertanyaan-pertanyaan melalui lawan bicara. Jika kita bertanya dengan buku saja, belum tentu kita tahu apa yang sedang dibicarakan si empu buku tersebut. Maka pertanyakanlah.
Sebelum dikenal istilah Logical fallacy Dalam hal berdebat, ternyata Islam telah memberikan masukan dengan begitu indah. Arti dari Hadist ini malah dikondisikan agar kita2 semua menghindari perdebatan. Padahal itu sama sekali tidak masuk akal. Bagaimana mungkin seseorang bisa menerima kebenaran begitu saja tanpa adanya revolusi batin dan pikiran dari dirinya? Taklid buta atau mendapatkan pencerahan?
Langsung saja, Mari kita bahas apa itu Logical Fallacy:
Logical fallacy bisa diartikan kesesatan pemikiran berlogika. Caranya macam2, saya akan menjelaskan secara gamblang dan sedikit saja:
1. Argumentum ad hominum
Menyerang pribadi lawan demi merusak opininya dengan memasukkan opini lain.
2. Poisoning the well
Mencegah argumen lawan dengan membuatnya tercela. Ini efektif di Facebook.
3. Straw Man
Atau manusia jerami. Memunculkan suatu argumen substitusi argumen utamanya agar argumen substitusi tersebut diserang. Menggantinya dengan manusia jerami.
4. Guilt by association
Mencari2 kesalahan org dan mengasosiasikan dengan topik utama
Dan masih banyak lagi yang lainnya.
Lalu bagaimana debat dalam Islam? Dalam Islam dikenal "Al Miroo'" dan "Al Jidal".
Al Miroo' secara bahasa adalah meluapkan kemarahan kepada org yg diajak berdebat. Meremehkan, mencaci, mencerca dan lain sebagainya yang intinya tidak masuk ke dalam fokus perdebatan selain hanya untuk menjatuhkan dengan Nafsu buruk.
Al Jidal. Arti secara bahasa adalah mengalahkan lawan dan mampu menguasainya. Cara mengalahkannya juga harus dengan argumen2 yang mumpuni dan bukan berasal dari nafsu. Jika demikian, Jidal ini sama saja dengan Al Miroo'.
Al Miroo' ini hampir sama seperti Logical fallacy. Kenapa kita tertinggal dari orang barat? Ya salah satunya menelan mentah2 hadist dan Al Qur'an tanpa terlebih dahulu menelaahnya. Sekalipun Anda orang Arab, belum tentu Anda bisa menelaah tanpa terlebih dulu mengetesnya sebagai sebuah kebenaran.
Kebenaran tidak terletak dari persetujuan mayoritas, kebenaran terletak pada persetujuan Allah SWT. Maka, hindarilah Logical Fallacy.
Jadi, keindahan Islam selain terletak di dalam larangan2Nya, juga terdapat pada etika2 nya.
Jika sampeyan menemui seseorang yang komen dengan menunjukkan Logical Fallacy, langsung saja balas
"Ente Miroo'".



Ditulis oleh : Andrianto Logy

0 komentar:

Jangan lupa untuk share jika info di blog ini bermanfaat untuk kalian
^_^